Jumat, 05 Oktober 2012

LABEL PADA PAKAIAN


Label pakaian berfungsi untuk memberikan informasi tentang nama suatu produk atau merk, asal pakaian itu dibuat, ukuran pakaian, harga dan cara merawat pakaian tersebut.

           1. MERK Pakaian
Pada label pakaian tercantum nama produk atau merk, seperti nevada, ie-be, zara, heroine, dan merk-merk lainnya. Merk berfungsi sebagai tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama, sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebutkan merknya. Dan di label pakaian ditulis darimana pakaian itu dibuat atau diproduksi.
Selain merk, di label juga tertulis jenis kain yang digunakan sebagai bahan pembuatan baju atau pakaian. Di label biasanya terdapat tulisan “100% cotton”, berarti pakaian itu dibuat dari bahan kain cotton. Harga dari pakaian juga ditulis di label pakaian.
 
2.      Ukuran Pakaian
Pakaian jadi memiliki berbagai jenis ukuran. Ukurannya sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jenis ukuran pakaian dimulai dari yang kecil atau small (S), sedang atau medium (M), besar (large atau L), dan ekstra large (XL).
Ukuran kaos model unisex (wanita dan pria):
XS                   : 38 x 58 cm
S                      : 41 x 63 cm
M                     : 44 x 68 cm
L                      : 50 x 69 cm
XL                   : 53 x 71 cm
XXL                : 56 x 76 cm
XXXL             : 67 x 77 cm
Untuk anak-anak:
0 : baby 0-1 tahun = 25 x 34 cm
1 : anak 1-3 tahun = 32 x 42 cm
2        : anak 3-5 tahun = 36 x 50 cm
 
 
 
3.      Label untuk Perawatan Pakaian Sesuai Bahan Pakaian
Pada label pakaian biasanya terdapat gambar setrika, wadah berisi air, segitiga, lingkaran, dan lingkaran dalam persegi. Gambar tersebut adalah petunjuk untuk bagaimana memperlakukan pakaian dengan benar sesuai dengan sifat kain. Sehingga pakaian terawat dengan baik dan warna pakaian tidak mudah pudar.

Bleaching Instuction
Memberikan instruksi apakah pakaian perlu diberi pemutih (bleach) atau tidak.
 
Dry Instruction
Memberikan petunjuk bagaimana cara mengeringkan pakaian dengan mesin pengering.
IroningInstruction
Memberikan petunjuk bagaimana perlakuan setrika terhadap pakaian.
Drycleaning Instruction
Memberikan petunjuk bahwa pakaian tersebut harus mendapat perlakuan cuci kering (dryclean) atau tidak.
 
1.)    Arti Simbol: Temperatur

Simbol ini digambarkan dengan bentuk seperti sebuah wadah yang berisi air. Menggambarkan tentang bagaimana seharusnya mencuci pakaian tertentu (dengan menggunakan mesin cuci). Terdapat angka-angka yang menunjukkan temperatur atau suhu air yang diperlukan saat mencuci. Selain angka dapat dilihat ada gambar titik. Makin banyak titik, berarti makin tinggi pula suhu air yang diperlukan. Sementara, jika tidak ada satu pun tanda, maka pakaian tersebut bebas dicuci dengan cara dan kondisi apapun di bawah suhu 40 derajat Celcius.
Bila ada logo mencuci dengan tangan, maka pakaian hanya boleh dicuci dengan tangan. Lebih baik jangan mencuci dengan mesin, karena bisa membuat bahan pakaian mudah rusak.
 
Keterangan:
Machine wash, permanent press:
Pakaian dicuci menggunakan mesin yang didesain untuk permanent press dengan air dingin.
Machine wash, gentle or delicate:
Pakaian dicuci menggunakan mesin yang didesain dengan putaran tertentu.
Hand wash:
Pakaian dicuci menggunakan air, deterjen atau sabun, dengan tangan.
Do not wash:
Pakaian tidak dapat dicuci dengan cara apa pun. Gunakanlah cara dry clean.
 
2.)     Arti Simbol: Mengeringkan
Panduan mengeringkan pakaian bisa dilihat dari gambar lingkaran di dalam sebuah kotak. Titik di dalam lingkaran adalah sebagai indikasi suhu. Pakaian harus dikeringkan dengan suhu rendah bila hanya ada satu titik di dalam gambar. Sedangkan bila ada dua titik, maka pakaian dapat dikeringkan dengan suhu tinggi. Namun, bila ada tanda silang pada logo, maka pakaian ini tak boleh dikeringkan dengan mesin.
 
Keterangan:
Tumble Dry, Normal, Medium Heat:
Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering pada putaran mesin normal, dengan suhu sedang (level medium heat)
Tumble dry, normal, high heat:
Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering pada putaran mesin normal, dengan suhu tinggi (level high heat)
Tumble dry, normal, no heat:
Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering pada putaran mesin normal, pada level no heat atau air only (tanpa pemanasan).
Tumble dry, permanent press:
Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering (tumble dryer) pada putaran mesin cepat, dengan suhu yang diinginkan.
Tumble dry delicate/gentle:
Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering (tumble dryer) pada putaran mesin lambat (biasanya dilakukan pada pakaian berbahan lembut yang terbuat dari serrat kain yang rapuh/delicate), dengan suhu yang diinginkan.
Do not dry:
Pakaian tidak boleh dijemur di bawah terik matahari, dan tidak boleh dikeringkan dengan menggunakan mesin pengering. Biasanya simbol ini menyertai simbol do not wash (tidak boleh dicuci). Pakaian yang memilikim label ini, biasanya hanya boleh diberi perlakuan pencucian dengan metode dry cleaning atau spotting (tanpa pencucian dengan air) dan cara pengeringan hanya dengan cara diangin-anginkan.
Do not tumble dry:
Pakaian tidak boleh dikeringkan dengan mesin pengering. Biasanya terdapat simbol lain yang mengikuti simbol ini sebagai petunjuk alternatif cara mengeringkan pakaian, misalnya diikuti dengan simbol line dry, drip dry, dry flat, atau dry in shade.
Line dry:
Pakaian dikeringkan dengan cara digantung baik didalam maupun luar ruangan.
Drip dry:
Pakaian dikeringkan dengan cara digantung dan ditekan di dalam maupun luar ruangan tanpa dihaluskan.
Dry flat:
Pakaian dikeringkan dengan cara diletakkan dibawah.
Dry in shade:
Prosesnya sama dengan Line dry ataudrip dry, tetapi tanpa terkena sinar matahari langsung.
Do not wring:
Jangan diperas.
 
3.)    Arti Simbol pakaian: Menyeterika

 
Pada label pakaian yang bergambar seterika, perhatikan jumlah titik di sekitar simbol itu. Gambar seterika dengan satu titik berarti pakaian harus diseterika dengan suhu rendah. Dua titik, diseterika dengan suhu hangat atau sedang. Dan bila ada tiga titik, maka pakaian bisa licin hanya bila diseterika dengan suhu tinggi. Sisanya dengan suhu normal atau tidak boleh diseterika.
 
 
 
 
Keterangan:
Iron, any temperature, steam or dry:
Pakaian boleh disetrika pada suhu berapa pun, dengan atau tanpa steam (uap).
Iron, low:
Pakaian hanya boleh disetrika, baik dengan cara steam atau kering, pada suhu rendah (level low) atau sekitar 110°C.
Iron, medium:
Pakaian hanya boleh disetrika, baik dengan cara steam atau kering, pada suhu sedang (level medium) atau sekitar 150°C.
Iron, high:
Pakaian hanya boleh disetrika, baik dengan steam atau kering, pada suhu tinggi (level high) atau sekitar 200°C.
Do not steam:
Pakaian tidak boleh disetrika dengan setrika uap atau mesin press/mesin finishing yang menggunakan uap, karena dapat merusak serat pakaian. Penyetrikaan sebaiknya dilakukan dengan cara kering (dengan menggunakan setrika biasa secara manual) pada suhu tertentu yang dibutuhkan.
Do not iron:
Pakaian tidak boleh disetrika, cukup dirapikan dengan cara dilipat dengan tangan, atau dengan cara digantung menggunakan hanger saja.
 
4.)    Arti Simbol pakaian: Dry cleaning

Dry cleaning adalah proses pencucian tanpa air. Dry clean bermanfaat untuk menghilangkan noda membandel seperti tanah liat, cat, atau bahan kimia yang tumpah dan menempel, dengan menggunakan sedikit air, atau tanpa bantuan air sama sekali. Metode membersihkan ini cukup berhasil. Tapi pakaian seringkali menjadi mengkerut atau warnanya pudar. Jadi, perlu dilihat benar apakah pakaian tersebut memerlukan perlakuan khusus ini.
Jika ditemukan simbol lingkaran pada label pakaian maka pakaian tersebut diperbolehkan untuk di drycleaning. Untuk gambar lingkaran dan dicoret dengan tanda silang, berarti tidak diperbolehkan dry cleaning. Logo P/W/F di dalam lingkaran, berarti drycleaning harus dilakukan oleh profesional.
 
Keterangan:
Dry clean, any solvent:
Pakaian hanya boleh dicuci dengan cara dry clean, dengan solvent kimia apa pun. Biasanya dengan tambahan informasi atau peringatan tertentu sehubungan dengan metode atau cara yang sebainya dilakukan.
Dry clean, petroleum solvent only:
Pakaian hanya boleh dicuci dengan cara dry clean, dengan solvent kimia hidrokarbon (petroleum), seperti misalnya ecosolv atau perchloroethylene. Biasanya dengan tambahan informasi tertentu sehubungan dengan metode yang sebaiknya dilakukan.
Dry clean, any solvent except trichloroethylene:
Pakaian hanya dicuci dengan cara dry clean, dengan solven kimia apa pun, kecuali solvent trichloroethylene atau pun perchloroethylene.
Dry clean, short cycle:
Pakaian hanya boleh dicuci dengan cara dry clean (menggunakan solvent kimia dan dicuci dengan mesin cuci khusus dry clean dengan dalam waktu tidak lama (short cycle).
Dry clean, reduced moisture:
Pakaian hanya boleh dicuci dengan cara dry clean menggunakan mesin cuci khusus dry clean, dengan setting mesin diatur pada tingkat kelembaban yang rendah (tingkat kelembaban tertentu).
Dry clean, low heat:
Setting mesing diatur pada suhu rendah. Saat finishing (penyetrikaan) pun pakaian harus disetrika dengan suhu rendah agar tidak merusak serat pakaian.
Dry clean, no steam finishing:
Pakaian hanya boleh dicuci dengan cara dry clean, dan saat proses finishing, tidak boleh dirapikan menggunakan setrika uap ataupun mesin press yang menggunakan uap, cukup dirapikan dengan setrika biasa dengan cara kering. Untuk jenis kain yang tidak mudah kusut, bisa langsung dilipat atau digantung menggunakan hanger, tanpa disetrika.
 
Do not dry clean:
Pakaian tidak dapat di dry clean dengan jenis solvent apa pun.
 
5.)    Arti Simbol: Pemutih

Bleach adalah zat kimia yang dipergunakan dalam proses mencuci untuk membersihkan atau memutihkan pakaian. Semua pakaian yang dicuci biasanya aman bila ditambah bleach. Kalau tidak ada tanda bleach (simbol segitiga), pakaian boleh menggunakan bleach apa pun. Hampir sama dengan dry cleaning, tidak boleh sembarangan mencuci pakaian dengan pemutih untuk menghilangkan noda membandel. Logo segitiga berarti memperbolehkan menggunakan pemutih untuk mencuci pakaian. Sementara jika logo segitiga itu disilang, artinya jangan mencampur pemutih pada cucian agar tidak merusak pakaian.
 
Keterangan:
Bleach when needed:
Gunakan produk bleach apa pun selama pencucian.
Non-chlorine bleach when needed:
Gunakan produk bleach yang nonchlorine atau yang dapat melindungi warna kain.
Do not bleach:
Jangan menggunakan bleach manapun selama proses pencucian.
 
12 Tips Merawat Batik:
1. Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran.
2. Atau, cuci kain batik dengan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan shampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan kain batik.
3. Mencuci batik juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem sampai mengeluarkan busa, lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak kain.
4. Saat mencuci batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.
5. Sebaiknya, jangan mencuci batik dengan mesin cuci.
6. Saat akan menjemurnya, batik yang basah tak perlu diperas. Dan jangan menjemurnya langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.
7. Saat menjemurnya, tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.
8. Jika sudah dijemur, hindari menyetrika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya, baru diseterika.
9. Bila Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik tulis, jangan semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas koran.
10. Jangan semprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain batik, terutama batik sutera dengan pewarna alami.
11. Simpan batik kesayangan Anda dalam plastik agar tak dimakan ngengat. Saat disimpan dalam lemari jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini sangat keras dan bisa merusak batik.
12. Cara lain agar batik tak dimakan ngengat, beri sedikit merica yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik. Atau, letakkan akar wangi yang sudah dua kali melalu proses pencelupan dalam air panas dan dijemur hingga kering.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

2 komentar: