Jumat, 05 Oktober 2012

Mikrobiologi "KROMIUM




1.      KARAKTERISTIK
Kromium adalah 21 paling banyak unsur dalam kerak bumi dengan konsentrasi rata-rata 100 ppm. Senyawa Kromium terdapat di dalam lingkungan, karena erosi dari batuan yang mengandung kromium dan dapat didistribusikan oleh letusan gunung berapi. Rentang konsentrasi dalam tanah adalah antara 1 dan 3000 mg / kg, dalam air laut 5-800 μg / liter, dan di sungai dan danau 26 μg / liter dengan 5,2 mg / liter. Hubungan antara Cr (III) dan Cr (VI) sangat tergantung pada pH dan oksidatif sifat lokasi, tetapi dalam banyak kasus, Cr (III) adalah spesies dominan, meskipun di beberapa daerah di tanah air dapat mengandung sampai 39 μg dari total kromium dari 30 μg yang hadir sebagai Cr (VI).
Seperti logam jarang lain yang esensial, krom adalah suatu unsur peralihan dalam tabel berkala. Kemampuan deret unsur-unsur ini untuk membentuk senyawa koordinasi dan kelat adalah suatu sifat kimia penting yang membuat logam-logam esensial tersedia untuk sistem-sistem kehidupan. Krom di dalam makanan terdapat sekurang-kurangnya dalam dua bentuk yaitu sebagai Cr3+ dan di dalam suatu molekul yang aktif secara biologis. Walaupun belum sepenuhnya dicirikan, molekul yang aktif secara biologi itu tampaknya ialah suatu kompleks dinikotinatokrom3+, terkoordinasikan dengan asam-asam amino (mungkin sekali glutation) yang membuat molekul itu stabil (Nasoetion dan Karyadi, 1988).

2.      KEGUNAAN KROMIUM
Kromium dibutuhkan tubuh untuk proses yang mengubah makanan menjadi energi, membantu sel-sel utama insulin untuk mengambil glukosa. Jumlah krom yang tersedia dari makanan untuk keperluan metabolik, sebagian bergantung pada krom total dalam suatu jenis makanan tertentu dan sebagian lagi pada bentuk kimianya. Kadar krom rata-rata yang direkomendasikan untuk konsumsi harian adalah 50-200 mikrogram. Adapun sumber-sumber kromium terbaik adalah daging (terutama hati dan daging organ lain), ragi bir, biji-bijian tak disosoh, kacang-kacangan, keju roti, gandum, sereal, bir dan anggur. Makanan yang bersifat asam memperbesar pelarutan krom dari peralatan masak baja tahan karat, akan tetapi belum dapat dipastikan apakah hal ini ada manfaatnya untuk penambahan sumber krom makanan.

Adapun fungsi utama dari kromium bagi metabolisme tubuh adalah:
·         Kromium terlibat dalam pengeluaran tenaga dari lemak dan karbohidrat.
·         Kromium dipercayai bekerja dengan hormon insulin untuk mengawal tahap gula dalam badan dan membantu dalam menurunkan tahap kolesterol.
Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kestabilan struktur kristal.
Beberapa senyawa kromium digunakan sebagai katalis. Misalnya Phillips katalis untuk produksi polietilen adalah campuran dari kromium dan silikon dioksida atau campuran dari krom dan titanium dan aluminium oksida. Kromium (IV) oksida (CrO 2) merupakan sebuah magnet senyawa
Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih.
Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
Kromium (IV) oksida digunakan untuk pembuatan pita magnetik digunakan dalam performa tinggi dan standar kaset audio.
Asam kromat adalah agen oksidator yang kuat dan merupakan senyawa yang bermanfaat untuk membersihkan gelas laboratorium dari setiap senyawa organik. Hal ini disiapkan dengan melarutkan kalium dikromat dalam asam sulfat pekat, yang kemudian digunakan untuk mencuci aparat. Natrium dikromat kadang-kadang digunakan karena lebih tinggi kelarutan (5 g/100 ml vs 20 g/100 ml masing-masing). Kalium dikromat merupakan zat kimia reagen, digunakan dalam membersihkan gelas laboratorium dan sebagai agen titrating.

3.      EFEK KESEHATAN KROMIUM
Logam krom (Cr) adalah salah satu jenis polutan logam berat yang bersifat toksik, dalam tubuh logam krom biasanya berada dalam keadaan sebagai ion Cr3+. Krom dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver) dan ginjal. Jika kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan muntah. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar pencemar pada perairan biasanya dilakukan melalui kombinasi proses biologi, fisika dan kimia. Pada proses fisika, dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam bak penampung yang telah diisi campuran pasir, kerikil serta ijuk. Hal ini lebih ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan kotoran-kotoran kasar dan penyisihan lumpur. Pada proses kimia, dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan kimia untuk mengendapkan zat pencemar misalnya persenyawaan karbonat.
Kromium (III) adalah esensial bagi manusia dan kekurangan dapat menyebabkan kondisi jantung, gangguan dari metabolisme dan diabetes. Tapi terlalu banyak penyerapan kromium (III) dapat menyebabkan efek kesehatan juga, misalnya ruam kulit. 
Kromium (VI) adalah bahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi orang-orang yang bekerja di industri baja dan tekstil. Orang yang merokok tembakau juga memiliki kesempatan yang lebih tinggi terpapar kromium.
Kromium (VI) diketahui menyebabkan berbagai efek kesehatan. sebuah senyawa dalam produk kulit, dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam kulit. Pada saat bernapas ada krom (VI) dapat menyebabkan iritasi dan hidung mimisan.
Masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh kromium (VI) adalah: 
Ø  kulit ruam
Ø  sakit perut dan bisul 
Ø  Masalah pernapasan 
Ø  Sistem kekebalan yang lemah 
Ø  Ginjal dan kerusakan hati 
Ø  Perubahan materi genetik 
Ø  Kanker paru-paru 
Ø  Kematian

4.      DAMPAK LINGKUNGAN KROMIUM
Kontaminasi logam berat di lingkungan merupakan masalah besar dunia saat ini. Persoalan spesifik logam berat di lingkungan terutama karena akumulasinya sampai pada rantai makanan dan keberadaannya di alam, serta meningkatnya sejumlah logam berat yang menyebabkan keracunan terhadap tanah, udara dan air meningkat. Proses industri dan urbanisasi memegang peranan penting terhadap peningkatan kontaminasi tersebut. Suatu organisme akan kronis apabila produk yang dikonsumsikan mengandung logam berat.
 Kromium (Cr) merupakan elemen berbahaya di permukaan bumi dan dijumpai dalam kondisi oksida antara Cr(II) sampai Cr(VI), tetapi hanya kromium bervalensi tiga dan enam memiliki kesamaan sifat biologinya. Kromium bervalensi tiga umumnya merupakan bentuk yang umum dijumpai di alam dan dalam material biologis kromium selalu berbentuk tiga valensi, karena kromium enam valensi merupakan salah satu material organik pengoksida tinggi. Kromium tiga valensi memiliki sifat racun yang rendah dibanding dengan enam valensi. Pada bahan makanan dan tumbuhan mobilitas kromium relatif rendah dan diperkirakan konsumsi harian komponen ini pada manusia di bawah 100 µg, kebanyakan berasal dari makanan, sedangkan konsumsinya dari air dan udara dalam level yang rendah.
Sebagian besar kromium di udara pada akhirnya akan menetap dan berakhir di perairan atau tanah. Kromium dalam tanah sangat melekat pada partikel tanah dan sebagai hasilnya tidak akan bergerak menuju tanah. Kromium dalam air akan menyerap pada endapan dan menjadi tak bergerak.Hanya sebagian kecil dari kromium yang berakhir di air pada akhirnya akan larut. 
5.      PENCEMARAN OLEH KROMIUM
Kandungan kromium Cuplikan Air
Hasil analisis kadar Cr dalam air sungai didapatkan hasil pada bagian hulu, tengah dan hilir relatif hampir sama, sebesar meliputi I/1, I/2, I/3, II/1, II/2, II/3, III/1, III/2 dan III/3 mempunyai nilai < 0,01 mg/l (Tabel 1). Hal ini disebabkan banyak faktor antara lain; konsentrasi limbah rumah tangga maupun industri yang mengandung logam Cr konsentrasinya sangat kecil sehingga waktu larut dalam air sungai menjadi diencerkan karena debit air sungai Code relatif masih besar atau waktu pengambilan cuplikan air sungai pada saat industri yang memproduksi limbah Cr tidak membuang limbahnya ke sungai Code. Dengan demikian air sungai Code masih berada di bawah baku mutu kualitas air berdasarkan kandungan Cr sebesar 0,05 ppm (peraturan pemerintah no. 82 tahun 2001).
Walaupun kadar kromium yang terlarut dalam air ini masih sangat kecil, hal ini perlu diperhatikan karena kadar kromium ini dapat terserap baik oleh tanaman misalnya kangkung dan ikan dan dapat terakumulasi sehingga berbahaya apabila kangkung dan ikan ini dikonsumsi oleh manusia terutama kromium valensi 6+ (Cr 6+) yang memiliki daya racun paling tinggi dan nantinya dapat menimbulkan kanker dalam tubuh manusia (Palar, 1994). Selain itu kadar Cr yang rendah pada air nantinya dapat terakumulasi pada tanah yang menggunakan air irigasi dari sungai Code sehingga didapatkan kadar akumulasi kromium yang tinggi pada tanah (hasil analisis tanah) sehingga dapat terserap oleh tanaman yang khususnya dibudidayakan seperti padi, jagung, kedelai dan lain-lain, apabila dikonsumsi oleh masyarakat terutama di sekitar aliran sungai Code dapat berbahaya dan menimbulkan berbagai penyakit.
Sumber pencemaran kromium yang ada di lapangan meliputi; industri cat, industri tekstil, industri penyamakan kulit dan industri pelapisan logam sebagian besar berada di daerah aliran sungai Code bagian tengahkarena sangat berdekatan dengan pusat kota sehingga secara ekonomi lebih banyak industri maupun pemukiman yang sangat padat. Oleh karena ini perlu dilakukan pengawasan terutama untuk limbah hasil buangan industriindustri tersebut sehingga pencemaran logam kromium dapat dihindarkan. (Sesuai dengan keputusan Gubernur DIY tahun 1998 Tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta).


ILMU GIZI "Protein"


1.      Pengertian Protein
           Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor (CHON-S)


Sumber Protein

1.      Protein Hewani
Produk yang berasal dari hewan umumnya mengandung tinggi lemak. Walaupun demikian, bukan berarti kita tidak boleh mengkonsumsinya. Konsumsi daging dan susu yang rendah lemak merupakan solusi yang terbaik untuk mendapatkan kebaikan produk hewani tanpa lemak yang berlebih yang akan memperlambat proses menuju perut sixpack.
a.    Red Meat
Konsumsi red meat seperti daging sapi, kambing dan domba baik untuk tubuh. Selain sebagai sumber protein, red meat juga penting sebagai sumber vitamin B12. Vitamin B12 merupakan vitamin yang sulit ditemui pada tumbuhan. Oleh sebab itu, orang yang hanya mengkonsumsi protein nabati memiliki resiko kekurangan vitamin B12. Oleh sebab itu, konsumsi red meat baik untuk memastikan kecukupan zat besi pada tubuh.
b.   White Meat
Ayam merupakan salah satu contoh sumber protein dari white meat. Sama halnya dengan red meat, ayam juga mengandung lemak dan kolesterol. Lemak ayam banyak terdapat pada kulit dan bagian paha ayam, oleh sebab itu pilihlah bagian dada ayam.
c.    Fish
Tentunya kita semua sudah tahu kalau ikan merupakan makanan tinggi protein. Namun, berbeda dengan daging, kita tidak perlu khawatir akan kandungan lemak pada ikan. Beberapa jenis ikan, seperti ikan salmon dan tuna memiliki kandungan lemak yang cukup banyak, namun jangan khawatir  karena lemak yang terkandung di dalamnya merupakan lemak baik Omega 3.
d.   Telur
Telur adalah salah satu makanan yang lazim untuk dikonsumsi oleh penggemar fitnes untuk memenuhi kebutuhan protein yang tinggi sejak dahulu kala.
2.   Protein Nabati
Protein nabati , yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan contohnya kacang-kacangan, seperti: kedelai, kacang panjang, kacang polong, dan lain-lain

2.2  Fungsi Protein
           Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet.
Protein memegang peran penting dalam hampir semua proses biologi. Peran dan aktivitas protein terlihat dalam contoh berikut ini.
1. Katalis enzimatik.
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh makromolekul spesifik yang disebut enzim. Enzim mempunyai daya katalitik yang besar, umumnya meningkatkan kecepatan reaksi sampai jutaan kali. Ribuan enzim telah diketahui sifatnya dan banyak di antaranya dapat dikristalisasi. Fakta menunjukkan bahwa hampir semua enzim yang dikenal adalah protein. Jadi protein merupakan pusat dalam menetapkan pola transformasi kimia dalam sistem biologis.
2. Transport dan penyimpanan.
Berbagai molekul kecil dan ion ditransport oleh protein spesifik. Misalnya transport oksigen dalam eritrosit oleh hemoglobin dan mioglobin suatu protein sejenis protein mentransportasi oksigen dalam otot.
3. Koordinasi gerak.
Protein merupakan komponen utama dalam otot. Kontraksi otot berlangsung akibat pergeseran dua jenis filament protein.
4. Penunjang mekanis.
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh adanya kolagen yang merupakan protein fibrosa.
5. Proteksi imun (antibodi)
Protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel yang berasal dari organisme lain.
6. Membangkitkan dan menghantar impuls saraf.
Respons sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh protein reseptor. Misalnya redopsin suatu protein yang sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina.
7. Pengatur pertumbuhan dan diferensiasi.
Pengaturan urutan ekspresi informasi genetik sangat berperan bagipertumbuhan yang mengatur diferensiasi sel.

2.3 Kekurangan Protein
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal, akibat dari kekurangan protein adalah sebagai berikut:
1. Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
2.   Penurunan kekebalan tubuh
3.   Melemahnya jantung dan system pernapasan
4.   Kegagalan pertumbuhan
5.   Kwasiorkor
     Kwashiorkor biasanya diderita anak umur 1-3 tahun. Ciri-ciri anak yang menderita kwasiorkor:
·         Otot dagingnya menyusut dan lembek, tetapi masih ada lapisan lemak dibawah kulit
·         Terjadi pembengkakan (Oedem) terutama dikaki bagian bawah
·         Bentuk muka seperti bulan (moon face) dan pandangan mata sayu.
·         Wajah tampak murung, rewel dan apatis
·         Warna kulit pucat karena menderita anemia. Selain itu, bisa terjadi kelainan kulit, yaitu bercak-bercak merah muda yang terus meluasdan berubah warna menjadi cokelat kehitaman dan mudah mengelupas
·         Rambut berubah. Jika normalnya berwarna hitam bisa berubah menjadi cokelat, coklat kemerahan (pirang) seperti rambut jagung, atau abu-abu dan sangat mudah dicabut tanpa rasa sakit. Selain itu, rambut yang keriting bisa menjadi lurus.
·         Terjadi pembesaran hati
·         Tidak mempunyai nafsu makan sehingga sulit diberi makan
·         Sering disertai penyakit infeksi, anemia, diare
6.   Marasmus
     Biasanya diderita bayi berumur kurang dari 1 tahun, bila ditimbang berat badannya kurang dari 60% dari berat badan standar usia tersebut.
     Ciri-ciri bayi yang menderita marasmus:
·         Kulit keriput dan lapisan lemak dibawah kulit sangat tipis sehingga kulit mudah diangkat
·         Wajah seperti orang tua
·         Otot daging sangat menyusut dan lembek yang dapat diliat dipaha dan lengan atas yang seharusnya tebal dan kencang
·         Perut cekung
·         Iga gambang (terlihat jelas seperti alat musik gambang)
·         Sering disertai dengan penyakit kronisberulang seperti diare kronis atau sembelit








LABEL PADA PAKAIAN


Label pakaian berfungsi untuk memberikan informasi tentang nama suatu produk atau merk, asal pakaian itu dibuat, ukuran pakaian, harga dan cara merawat pakaian tersebut.

           1. MERK Pakaian
Pada label pakaian tercantum nama produk atau merk, seperti nevada, ie-be, zara, heroine, dan merk-merk lainnya. Merk berfungsi sebagai tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama, sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebutkan merknya. Dan di label pakaian ditulis darimana pakaian itu dibuat atau diproduksi.
Selain merk, di label juga tertulis jenis kain yang digunakan sebagai bahan pembuatan baju atau pakaian. Di label biasanya terdapat tulisan “100% cotton”, berarti pakaian itu dibuat dari bahan kain cotton. Harga dari pakaian juga ditulis di label pakaian.
 
2.      Ukuran Pakaian
Pakaian jadi memiliki berbagai jenis ukuran. Ukurannya sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jenis ukuran pakaian dimulai dari yang kecil atau small (S), sedang atau medium (M), besar (large atau L), dan ekstra large (XL).
Ukuran kaos model unisex (wanita dan pria):
XS                   : 38 x 58 cm
S                      : 41 x 63 cm
M                     : 44 x 68 cm
L                      : 50 x 69 cm
XL                   : 53 x 71 cm
XXL                : 56 x 76 cm
XXXL             : 67 x 77 cm
Untuk anak-anak:
0 : baby 0-1 tahun = 25 x 34 cm
1 : anak 1-3 tahun = 32 x 42 cm
2        : anak 3-5 tahun = 36 x 50 cm
 
 
 
3.      Label untuk Perawatan Pakaian Sesuai Bahan Pakaian
Pada label pakaian biasanya terdapat gambar setrika, wadah berisi air, segitiga, lingkaran, dan lingkaran dalam persegi. Gambar tersebut adalah petunjuk untuk bagaimana memperlakukan pakaian dengan benar sesuai dengan sifat kain. Sehingga pakaian terawat dengan baik dan warna pakaian tidak mudah pudar.

Bleaching Instuction
Memberikan instruksi apakah pakaian perlu diberi pemutih (bleach) atau tidak.
 
Dry Instruction
Memberikan petunjuk bagaimana cara mengeringkan pakaian dengan mesin pengering.
IroningInstruction
Memberikan petunjuk bagaimana perlakuan setrika terhadap pakaian.
Drycleaning Instruction
Memberikan petunjuk bahwa pakaian tersebut harus mendapat perlakuan cuci kering (dryclean) atau tidak.
 
1.)    Arti Simbol: Temperatur

Simbol ini digambarkan dengan bentuk seperti sebuah wadah yang berisi air. Menggambarkan tentang bagaimana seharusnya mencuci pakaian tertentu (dengan menggunakan mesin cuci). Terdapat angka-angka yang menunjukkan temperatur atau suhu air yang diperlukan saat mencuci. Selain angka dapat dilihat ada gambar titik. Makin banyak titik, berarti makin tinggi pula suhu air yang diperlukan. Sementara, jika tidak ada satu pun tanda, maka pakaian tersebut bebas dicuci dengan cara dan kondisi apapun di bawah suhu 40 derajat Celcius.
Bila ada logo mencuci dengan tangan, maka pakaian hanya boleh dicuci dengan tangan. Lebih baik jangan mencuci dengan mesin, karena bisa membuat bahan pakaian mudah rusak.
 
Keterangan:
Machine wash, permanent press:
Pakaian dicuci menggunakan mesin yang didesain untuk permanent press dengan air dingin.
Machine wash, gentle or delicate:
Pakaian dicuci menggunakan mesin yang didesain dengan putaran tertentu.
Hand wash:
Pakaian dicuci menggunakan air, deterjen atau sabun, dengan tangan.
Do not wash:
Pakaian tidak dapat dicuci dengan cara apa pun. Gunakanlah cara dry clean.
 
2.)     Arti Simbol: Mengeringkan
Panduan mengeringkan pakaian bisa dilihat dari gambar lingkaran di dalam sebuah kotak. Titik di dalam lingkaran adalah sebagai indikasi suhu. Pakaian harus dikeringkan dengan suhu rendah bila hanya ada satu titik di dalam gambar. Sedangkan bila ada dua titik, maka pakaian dapat dikeringkan dengan suhu tinggi. Namun, bila ada tanda silang pada logo, maka pakaian ini tak boleh dikeringkan dengan mesin.
 
Keterangan:
Tumble Dry, Normal, Medium Heat:
Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering pada putaran mesin normal, dengan suhu sedang (level medium heat)
Tumble dry, normal, high heat:
Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering pada putaran mesin normal, dengan suhu tinggi (level high heat)
Tumble dry, normal, no heat:
Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering pada putaran mesin normal, pada level no heat atau air only (tanpa pemanasan).
Tumble dry, permanent press:
Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering (tumble dryer) pada putaran mesin cepat, dengan suhu yang diinginkan.
Tumble dry delicate/gentle:
Pakaian dikeringkan dengan mesin pengering (tumble dryer) pada putaran mesin lambat (biasanya dilakukan pada pakaian berbahan lembut yang terbuat dari serrat kain yang rapuh/delicate), dengan suhu yang diinginkan.
Do not dry:
Pakaian tidak boleh dijemur di bawah terik matahari, dan tidak boleh dikeringkan dengan menggunakan mesin pengering. Biasanya simbol ini menyertai simbol do not wash (tidak boleh dicuci). Pakaian yang memilikim label ini, biasanya hanya boleh diberi perlakuan pencucian dengan metode dry cleaning atau spotting (tanpa pencucian dengan air) dan cara pengeringan hanya dengan cara diangin-anginkan.
Do not tumble dry:
Pakaian tidak boleh dikeringkan dengan mesin pengering. Biasanya terdapat simbol lain yang mengikuti simbol ini sebagai petunjuk alternatif cara mengeringkan pakaian, misalnya diikuti dengan simbol line dry, drip dry, dry flat, atau dry in shade.
Line dry:
Pakaian dikeringkan dengan cara digantung baik didalam maupun luar ruangan.
Drip dry:
Pakaian dikeringkan dengan cara digantung dan ditekan di dalam maupun luar ruangan tanpa dihaluskan.
Dry flat:
Pakaian dikeringkan dengan cara diletakkan dibawah.
Dry in shade:
Prosesnya sama dengan Line dry ataudrip dry, tetapi tanpa terkena sinar matahari langsung.
Do not wring:
Jangan diperas.
 
3.)    Arti Simbol pakaian: Menyeterika

 
Pada label pakaian yang bergambar seterika, perhatikan jumlah titik di sekitar simbol itu. Gambar seterika dengan satu titik berarti pakaian harus diseterika dengan suhu rendah. Dua titik, diseterika dengan suhu hangat atau sedang. Dan bila ada tiga titik, maka pakaian bisa licin hanya bila diseterika dengan suhu tinggi. Sisanya dengan suhu normal atau tidak boleh diseterika.
 
 
 
 
Keterangan:
Iron, any temperature, steam or dry:
Pakaian boleh disetrika pada suhu berapa pun, dengan atau tanpa steam (uap).
Iron, low:
Pakaian hanya boleh disetrika, baik dengan cara steam atau kering, pada suhu rendah (level low) atau sekitar 110°C.
Iron, medium:
Pakaian hanya boleh disetrika, baik dengan cara steam atau kering, pada suhu sedang (level medium) atau sekitar 150°C.
Iron, high:
Pakaian hanya boleh disetrika, baik dengan steam atau kering, pada suhu tinggi (level high) atau sekitar 200°C.
Do not steam:
Pakaian tidak boleh disetrika dengan setrika uap atau mesin press/mesin finishing yang menggunakan uap, karena dapat merusak serat pakaian. Penyetrikaan sebaiknya dilakukan dengan cara kering (dengan menggunakan setrika biasa secara manual) pada suhu tertentu yang dibutuhkan.
Do not iron:
Pakaian tidak boleh disetrika, cukup dirapikan dengan cara dilipat dengan tangan, atau dengan cara digantung menggunakan hanger saja.
 
4.)    Arti Simbol pakaian: Dry cleaning

Dry cleaning adalah proses pencucian tanpa air. Dry clean bermanfaat untuk menghilangkan noda membandel seperti tanah liat, cat, atau bahan kimia yang tumpah dan menempel, dengan menggunakan sedikit air, atau tanpa bantuan air sama sekali. Metode membersihkan ini cukup berhasil. Tapi pakaian seringkali menjadi mengkerut atau warnanya pudar. Jadi, perlu dilihat benar apakah pakaian tersebut memerlukan perlakuan khusus ini.
Jika ditemukan simbol lingkaran pada label pakaian maka pakaian tersebut diperbolehkan untuk di drycleaning. Untuk gambar lingkaran dan dicoret dengan tanda silang, berarti tidak diperbolehkan dry cleaning. Logo P/W/F di dalam lingkaran, berarti drycleaning harus dilakukan oleh profesional.
 
Keterangan:
Dry clean, any solvent:
Pakaian hanya boleh dicuci dengan cara dry clean, dengan solvent kimia apa pun. Biasanya dengan tambahan informasi atau peringatan tertentu sehubungan dengan metode atau cara yang sebainya dilakukan.
Dry clean, petroleum solvent only:
Pakaian hanya boleh dicuci dengan cara dry clean, dengan solvent kimia hidrokarbon (petroleum), seperti misalnya ecosolv atau perchloroethylene. Biasanya dengan tambahan informasi tertentu sehubungan dengan metode yang sebaiknya dilakukan.
Dry clean, any solvent except trichloroethylene:
Pakaian hanya dicuci dengan cara dry clean, dengan solven kimia apa pun, kecuali solvent trichloroethylene atau pun perchloroethylene.
Dry clean, short cycle:
Pakaian hanya boleh dicuci dengan cara dry clean (menggunakan solvent kimia dan dicuci dengan mesin cuci khusus dry clean dengan dalam waktu tidak lama (short cycle).
Dry clean, reduced moisture:
Pakaian hanya boleh dicuci dengan cara dry clean menggunakan mesin cuci khusus dry clean, dengan setting mesin diatur pada tingkat kelembaban yang rendah (tingkat kelembaban tertentu).
Dry clean, low heat:
Setting mesing diatur pada suhu rendah. Saat finishing (penyetrikaan) pun pakaian harus disetrika dengan suhu rendah agar tidak merusak serat pakaian.
Dry clean, no steam finishing:
Pakaian hanya boleh dicuci dengan cara dry clean, dan saat proses finishing, tidak boleh dirapikan menggunakan setrika uap ataupun mesin press yang menggunakan uap, cukup dirapikan dengan setrika biasa dengan cara kering. Untuk jenis kain yang tidak mudah kusut, bisa langsung dilipat atau digantung menggunakan hanger, tanpa disetrika.
 
Do not dry clean:
Pakaian tidak dapat di dry clean dengan jenis solvent apa pun.
 
5.)    Arti Simbol: Pemutih

Bleach adalah zat kimia yang dipergunakan dalam proses mencuci untuk membersihkan atau memutihkan pakaian. Semua pakaian yang dicuci biasanya aman bila ditambah bleach. Kalau tidak ada tanda bleach (simbol segitiga), pakaian boleh menggunakan bleach apa pun. Hampir sama dengan dry cleaning, tidak boleh sembarangan mencuci pakaian dengan pemutih untuk menghilangkan noda membandel. Logo segitiga berarti memperbolehkan menggunakan pemutih untuk mencuci pakaian. Sementara jika logo segitiga itu disilang, artinya jangan mencampur pemutih pada cucian agar tidak merusak pakaian.
 
Keterangan:
Bleach when needed:
Gunakan produk bleach apa pun selama pencucian.
Non-chlorine bleach when needed:
Gunakan produk bleach yang nonchlorine atau yang dapat melindungi warna kain.
Do not bleach:
Jangan menggunakan bleach manapun selama proses pencucian.
 
12 Tips Merawat Batik:
1. Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran.
2. Atau, cuci kain batik dengan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan shampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan kain batik.
3. Mencuci batik juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem sampai mengeluarkan busa, lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak kain.
4. Saat mencuci batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.
5. Sebaiknya, jangan mencuci batik dengan mesin cuci.
6. Saat akan menjemurnya, batik yang basah tak perlu diperas. Dan jangan menjemurnya langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.
7. Saat menjemurnya, tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.
8. Jika sudah dijemur, hindari menyetrika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya, baru diseterika.
9. Bila Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik tulis, jangan semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas koran.
10. Jangan semprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain batik, terutama batik sutera dengan pewarna alami.
11. Simpan batik kesayangan Anda dalam plastik agar tak dimakan ngengat. Saat disimpan dalam lemari jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini sangat keras dan bisa merusak batik.
12. Cara lain agar batik tak dimakan ngengat, beri sedikit merica yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik. Atau, letakkan akar wangi yang sudah dua kali melalu proses pencelupan dalam air panas dan dijemur hingga kering.