Jumat, 05 Oktober 2012

ILMU GIZI "Protein"


1.      Pengertian Protein
           Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor (CHON-S)


Sumber Protein

1.      Protein Hewani
Produk yang berasal dari hewan umumnya mengandung tinggi lemak. Walaupun demikian, bukan berarti kita tidak boleh mengkonsumsinya. Konsumsi daging dan susu yang rendah lemak merupakan solusi yang terbaik untuk mendapatkan kebaikan produk hewani tanpa lemak yang berlebih yang akan memperlambat proses menuju perut sixpack.
a.    Red Meat
Konsumsi red meat seperti daging sapi, kambing dan domba baik untuk tubuh. Selain sebagai sumber protein, red meat juga penting sebagai sumber vitamin B12. Vitamin B12 merupakan vitamin yang sulit ditemui pada tumbuhan. Oleh sebab itu, orang yang hanya mengkonsumsi protein nabati memiliki resiko kekurangan vitamin B12. Oleh sebab itu, konsumsi red meat baik untuk memastikan kecukupan zat besi pada tubuh.
b.   White Meat
Ayam merupakan salah satu contoh sumber protein dari white meat. Sama halnya dengan red meat, ayam juga mengandung lemak dan kolesterol. Lemak ayam banyak terdapat pada kulit dan bagian paha ayam, oleh sebab itu pilihlah bagian dada ayam.
c.    Fish
Tentunya kita semua sudah tahu kalau ikan merupakan makanan tinggi protein. Namun, berbeda dengan daging, kita tidak perlu khawatir akan kandungan lemak pada ikan. Beberapa jenis ikan, seperti ikan salmon dan tuna memiliki kandungan lemak yang cukup banyak, namun jangan khawatir  karena lemak yang terkandung di dalamnya merupakan lemak baik Omega 3.
d.   Telur
Telur adalah salah satu makanan yang lazim untuk dikonsumsi oleh penggemar fitnes untuk memenuhi kebutuhan protein yang tinggi sejak dahulu kala.
2.   Protein Nabati
Protein nabati , yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan contohnya kacang-kacangan, seperti: kedelai, kacang panjang, kacang polong, dan lain-lain

2.2  Fungsi Protein
           Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet.
Protein memegang peran penting dalam hampir semua proses biologi. Peran dan aktivitas protein terlihat dalam contoh berikut ini.
1. Katalis enzimatik.
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh makromolekul spesifik yang disebut enzim. Enzim mempunyai daya katalitik yang besar, umumnya meningkatkan kecepatan reaksi sampai jutaan kali. Ribuan enzim telah diketahui sifatnya dan banyak di antaranya dapat dikristalisasi. Fakta menunjukkan bahwa hampir semua enzim yang dikenal adalah protein. Jadi protein merupakan pusat dalam menetapkan pola transformasi kimia dalam sistem biologis.
2. Transport dan penyimpanan.
Berbagai molekul kecil dan ion ditransport oleh protein spesifik. Misalnya transport oksigen dalam eritrosit oleh hemoglobin dan mioglobin suatu protein sejenis protein mentransportasi oksigen dalam otot.
3. Koordinasi gerak.
Protein merupakan komponen utama dalam otot. Kontraksi otot berlangsung akibat pergeseran dua jenis filament protein.
4. Penunjang mekanis.
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh adanya kolagen yang merupakan protein fibrosa.
5. Proteksi imun (antibodi)
Protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel yang berasal dari organisme lain.
6. Membangkitkan dan menghantar impuls saraf.
Respons sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh protein reseptor. Misalnya redopsin suatu protein yang sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina.
7. Pengatur pertumbuhan dan diferensiasi.
Pengaturan urutan ekspresi informasi genetik sangat berperan bagipertumbuhan yang mengatur diferensiasi sel.

2.3 Kekurangan Protein
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal, akibat dari kekurangan protein adalah sebagai berikut:
1. Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
2.   Penurunan kekebalan tubuh
3.   Melemahnya jantung dan system pernapasan
4.   Kegagalan pertumbuhan
5.   Kwasiorkor
     Kwashiorkor biasanya diderita anak umur 1-3 tahun. Ciri-ciri anak yang menderita kwasiorkor:
·         Otot dagingnya menyusut dan lembek, tetapi masih ada lapisan lemak dibawah kulit
·         Terjadi pembengkakan (Oedem) terutama dikaki bagian bawah
·         Bentuk muka seperti bulan (moon face) dan pandangan mata sayu.
·         Wajah tampak murung, rewel dan apatis
·         Warna kulit pucat karena menderita anemia. Selain itu, bisa terjadi kelainan kulit, yaitu bercak-bercak merah muda yang terus meluasdan berubah warna menjadi cokelat kehitaman dan mudah mengelupas
·         Rambut berubah. Jika normalnya berwarna hitam bisa berubah menjadi cokelat, coklat kemerahan (pirang) seperti rambut jagung, atau abu-abu dan sangat mudah dicabut tanpa rasa sakit. Selain itu, rambut yang keriting bisa menjadi lurus.
·         Terjadi pembesaran hati
·         Tidak mempunyai nafsu makan sehingga sulit diberi makan
·         Sering disertai penyakit infeksi, anemia, diare
6.   Marasmus
     Biasanya diderita bayi berumur kurang dari 1 tahun, bila ditimbang berat badannya kurang dari 60% dari berat badan standar usia tersebut.
     Ciri-ciri bayi yang menderita marasmus:
·         Kulit keriput dan lapisan lemak dibawah kulit sangat tipis sehingga kulit mudah diangkat
·         Wajah seperti orang tua
·         Otot daging sangat menyusut dan lembek yang dapat diliat dipaha dan lengan atas yang seharusnya tebal dan kencang
·         Perut cekung
·         Iga gambang (terlihat jelas seperti alat musik gambang)
·         Sering disertai dengan penyakit kronisberulang seperti diare kronis atau sembelit








Tidak ada komentar:

Posting Komentar