Minggu, 10 Juni 2012

Dari Jepang ke Tata Boga

Susah payah, dari lari kecil sampai jungkir balik demi menaklukkan soal ujian akhir sekolah hingga ujian akhir nasional. Itulah masa-masa indah Sekolah Menengah Atas atau yang duduk di Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK). Tidak berhenti di UAN, kami juga dituntut untuk menetukan masa depan, dimana hidup yang sesungguhnya dimulai. Banyak pilihan dari meneruskan untuk menuntut ilmu atau kerja. Setelah bingung dengan belajar untuk bekal ujian sekolah, gue harus ikut bimbingan belajar agar lolos ujian masuk perguruan tinggi negeri atau anak gaul sekarang bilang toooh "PeTeeN". Sebelum ujian sekolah dimulai saja, gue sudah bingung mau daftarin diri agar gue dapat jabatan sebagai mahasiswa. Padahal gue aja belum nentuin mau ngambil jurusan apa. Tapi teman-teman udah pada milih apa yang mau mereka tekuni dan tau mau ke perguruan tinggi mana. Gag mau kalah "strat" gue juga ikut daftar tanpa pemantapan jurusan yang gue pilih. Sebenarnya gag ada jurusan yang gue minati, ada sich tapi itu cuman satu. Tapi kita kan diberi 2 sampai 3 pilihan. Lha?? bingung kann... Dengan satu pilihan yang "kekeh" yakni DESIGN GRAFIS. Salah 2 dan 3 nya "ngawud" alias asal pilih aja. Eehhh...! yang jurusan design grafis nya kok D3 yaa...lah!! Padahal orang tua nuntut kuliah yang S1. Ampunnn!! tambah mingung gue...... Gue liat-liat buku rapor dari semester pertama hingga akhir, yang gue temukan tuh..... nilai yang gue anggap selalu bagus dan memutuskan untuk memilih mata pelajaran itu sebagai jurusan yang akan gue daftarkan di PTN. Hahahahhhaaa....yang gue pilih adalah jurusan yang mengandung unsur-unsur Bahasa Jepang. Gag hanya karena dari kelas 1 sampai 3 gue dapat nilai bagus, tapi juga karena gue punya pikiran kalo "anak sastra itu cantik-cantik, keren-keren" yaaa....gue pikir kalo gue masuk gitu gue dapat jabatan mahasiswa cantik. hhhhaaahahaha..... Design Grafis yang gue impikan gag lagi jadi pilihan, dah nyerah sebelum berperanglah istilahnya. Ujian SNMPTN udah gue laksanakan dengan baik dan penuh dengan rasa percaya diri. Satu bulan sudah gue lalui hingga datang hari pengumuman dari segala upayah yang telah dilakukan. Sudah takdir atau apa, gue keTERIMA di Sastra Jepang.....hore!!horee...!hhii. Jangan terlalu seneng dulu...hari esok masih ada, keesokannya gue disuruh nyokap beli kotak makan untuk tasyakuran gue. Selamat diperjalanan tapi apes diwaktu pulang. Gue kecelakaan cinntt....akitttt!!! Satu semester udah gue jalani dijurusan sastra jepang, gue juga dapat IP yang alhamdulillah, 3,15.hhiii... Tapi karena kepolosan dan ketulusan cinta gue terhadap cowok yang telah membanting, mencincang, dan menghamburkan hati gueeeee.....hiks,hiks... Hidupku jadi "semburat" alias "terkorar-karet" bahasa apa itu yak??? Gue pikir dengan emosi, pikiran "childish" gue OUT dari PTN itu. Dan mengikuti lagi ujian SNMPTN di tahun depan. Saat itu gue hanya berpikir "mending gue kerja aja. dah banyak uang yang gue buang." Di satu sisi gue inget kalo ortu gue mengharuskan gue untuk kuliah, minimal S1. yahhhhh!!!!! Gue harus perang LAGI. Uang saku harus gue sisihkan untuk beli formulir SNPTN, tiket untuk masuk PTN. waktu itu nominalnya Rp 175.000 tanpa ujian praktek. Lha gue kan mau nerusin impian gue yang sempet gue pendam, jadi Design Grafis. Jurusan ini kan ada ujian pratiknya, terus uang nya dari mana?????? eiiiitttsss....untung di PTN kota Semarang tanpa ada ujian praktek.hho.. Kan gue ikut ujian ne yang kedua kali dan itu tanpa sepengetahuan ortu. Ortu gue tahu nya, gue masih tetap jadi mahasiswa sastra jepang. padahal??? gue udah gag lagi pernah masuk kuliah. JANGAN DITIRUU!!! Hhii. to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar